lebih baik terlambat atau tidak sama sekali !!

Sengatan matahari tadi siang tak dapat dipungkiri membuat siapapun yang berada di luar rumah menggila karena kepanasan, termasuk saya sendiri! setelah pamit pulang dari rumah sahabat di bandung dan bergegas menuju jalan raya tak butuh waktu lama untuk merasakan ganasnya matahari yang seakan-akan kelaparan mencari santapannya hari ini. Tak ada yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri kecuali mengumpat dan bertanya-tanya kenapa masih banyak orang yang tidak peduli dengan kondisi seperti ini, padahal mereka sendiri merasakan akibatnya langsung tapi menganggap masalah pemanasan global adalah hal yang sepele, celaka !!

kondisi itu semakin diperparah karena saya terpaksa harus menggunakan jasa angkutan umum dalam perjalanan garut-bandung selama dua hari terakhir, yang mana saya harus siap kehilangan lebih banyak waktu yang saya miliki untuk membayar setiap kemacetan yang saya temui dan ‘penyakit’ supir angkutan umum yang tidak pernah peduli dengan kepentingan penumpangnya, seperti di hari kemarin meski jalanan sedikit lenggang pun supir enggan mempercepat laju bisnya meskipun saya sudah terlambat berjam-jam di hari penting sidang tugas akhir di kampus, dan itu adalah rekor paling ‘ngaret’ sepanjang hidup saya, meski akhirnya saya masih beruntung bisa mengikuti sidang TA sampai selesai di detik-detik terakhir dan semakin meyakinkan saya jika nasihat “lebih baik terlambat atau tidak sama sekali” harus selalu saya amalkan, hahah :D

Kecuali satu yang tidak akan pernah saya lakukan lagi seumur hidup saya, atau paling tidak setelah saya menguasai ilmu bisa bela diri yang cukup, yaitu melewati daerah-daerah rawan di bandung!!niat bersenang-senang dengan ‘pacar’ setelah seharian lelah mengikuti sidang pada akhirnya berakhir tragis! shock theraphy yang diberikan preman yang merangkap tukang ngamen di perempatan soekarno hatta – buah batu kemarin malam cukup membuat saya kapok, pisau yang langsung ditodongkan ke perut saya tanpa basa basi adalah kejadian pertama yang hampir mengancam nyawa saya!! dengan sedikit basa basi preman itu memaksa untuk mau bertukar topi dengan yang saya pakai, antara melawan dan menuruti permintaanya adalah 2 pilihan yang sama-sama sulit!!beruntung saya masih bisa berkompromi tanpa mengeluarkan topi kesayangan yang dia minta dan hanya uang 10.000 rupiah saja yang dia ambil!! Hahah Thx God lagi-lagi saya beruntung … tolong ampuni preman-preman itu dan buat mereka pintar…amiin...

0 komentar:

Posting Komentar