MASJID ITU LADANG AMAL BUNG! BUKAN LADANG BISNIS!

Kenyataan demi kenyataan yang saya temui akhir-akhir ini sungguh sangat menyebalkan, salah satunya adalah kemungkaran yang banyak terjadi di banyak tempat, tak jadi soal bagi saya jika kemungkaran itu dilakukan di tempat-tempat kotor seperti di bar atau diskotik, tapi jika kemungkaran itu sudah berani mengotori tempat suci alias Masjid, maka itu adalah masalah serius yang harus dilawan, termasuk dalam hal ini adalah keberadaan para pelaku kemungkaran itu sendiri, orang-orang munafik yang tak memiliki kesadaran bahwa segala tindak tanduk mereka merugikan banyak pihak termasuk dirinya sendiri, hamba-hamba dunia yang pandai menyembunyikan kemunafikannya, dimana keberadaan mereka yang menyusup ke dalam masjid bukanlah untuk ibadah, melainkan untuk memenuhi kepentingan syahwat duniawi yang menempatkan uang sebagai prioritas utama, mementingkan ‘kemakmuran’ diri mereka sendiri dibanding kemakmuran masjid, mereka tak lebih dari “tikus-tikus masjid” karena lebih banyak berkorupsi daripada berkontribusi dalam hal yang positif kepada masjid, akibatnya, pemberdayaan masjid selalu terkendala oleh masalah finansial, bukan karena tidak adanya pemasukan, tapi karena kas mesjid selalu habis untuk meng-gaji-buta sebagian pengurus yang tidak ada sumbangsihnya sama sekali, belum lagi arus pemasukan yang tidak diawasi dan tidak dikontrol dengan ketat membuat tikus-tikus masjid bebas berkeliaran melakukan aksinya!

Permasalahan ini saya saksikan sendiri di sebuah masjid di lingkungan tempat saya tinggal, masjid besar yang memiliki banyak aset dan fasilitas yang memadai sangat disayangkan tidak dikelola dengan baik, pemberdayaan masjid dalam masalah Idarah (pengelolaan administrasi & organisasi), Imarah (program kegiatan), dan Ri’ayah (pemeliharaan sarana/fisik) hampir tidak pernah disentuh sama sekali, dan ini terjadi karena beberapa pengurus yang sudah ditunjuk kurang bisa profesional dalam melaksanakan tugasnya dan mengesampingkan keihklasan serta kejujuran, hampir tidak ada kemauan atau usaha yang optimal untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan umat muslim dan pusat kebudayaan islam, yang akhirnya beberapa fasilitas atau sarana yang ada tidak mendapat perhatian lebih dan kurang dipelihara sehingga peran masjid di masyarakat mengalami kemunduran, bukan lagi sebagai salah satu institusi sosial tapi lebih sebagai institusi bisnis karena kepentingan ‘oknum-oknum’ pengurus didalamnya, mereka seakan tidak sadar jika apa yang mereka lakukan hanya akan menjadi sasaran laknat Allah Swt di dunia dan akhirat, naudzubillahimindzalik…